Dilihat dari sisi historisnya, kesenian marawis sampai ke negeri Indonesia di bawa oleh para para pedagang dan ulama dari negeri Arab yang bertujuan mensyiarkan Agama Islam di Indonesia. Dimana salah satu metode yang digunakan untuk menarik perhatian dan minat warga setempat pada waktu itu adalah dengan kesenian marawis.

Sehingga lagu - lagu marawis tidak bisa lepas dari nilai - nilai religius seperti puji -pujian kepada Allah dan shalawat Nabi, musik inipun hanya dimainkan pada acara keagamaan seperti pada saat memperingati hari - hari besar islam khususnya acara maulid nabi, disamping itu syair yang dibawakan juga dominan menggunakan bahasa Arab, sehingga muncul kesan di sebagian orang bahwa msuik ini cenderung monoton.

Seiring dengan perkembangannya dengan proses asimilasi budaya islam di tanah air, kini kesenian marawis tidak hanya dimainkan pada saat acara maulid nabi saja, tetapi sudah mulai di pakai pada acara-acara yang lain seperti pada acara kajian keislaman, acara memeriahkan resepsi pernikahan, pembukaan kantor baru, hinnga di pusat perbelanjaan.

Untuk menghilangkan kesan yang monoton, berbagai upaya pun dilakukan oleh para penggiat marawis antara lain dengan menambah instrument seperti Tamborine, Markis, alat musik gambus, organ dan lain-lain.

Disamping itu berbagai kreativitas pun mulai dikembangkan oleh para musisi marawis baik dari segi aransemen lagu, penguasaan teknik musikal maupun teknik koreografi.

Bahkan belakangan ini Berbagai event pun digelar dengan bertujuan sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan teknik bermusik serta kreativitas para musisi marawis sehingga diharapkan musik marawis dapat mudah diterima dan digemari oleh masyarakat secara luas.

PRODUK YANG ANDA CARI: